Published 28/11/2016 Tags: Argentina Juara Dunia 1986, Barcelona, Castro tutup usia, Diego Maradona, Fidel Castro, Fidel Castro wafat, Gol Tangan Tuhan, napoli, Pemimpin Kuba
Oke303.com, Fidel castro sempatĀ sembuhkan Maradona dari kecanduan narkoba. Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona merupakan salah satu pesepak bola terhebat di dunia. Berkat aksinya, pemain yang dikenal dengan ‘Gol Tangan Tuhan’ ini membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986.
Namun sayang, bakat cemerlang Maradona harus ternoda dengan kebiasaan buruknya mengonsumsi narkoba. Mantan bomber Napoli dan Barcelona itu sempat diskorsing pada tahun 1991 akibat gagal melewati tes doping.
Pemain mungil ini mencoba meyembuhkan kecanduannya pada narkoba. Namun, klinik-klinik di Argentina menutup pintu untuk membantu menyembuhkannya. Di tengah rasa frustasi, datanglah bantuan dari Pemimpin Kuba, Fidel Castro. Fidel mengajak Maradona bermukim di Havana selama empat tahun untuk menyembuhkan ketergantungannya pada narkoba.
Maradona dan Castro memiliki hubungan yang cukup erat. Maradona menilai tokoh revolusionere itu tidak hanya teman dan idola, tapi juga sudah seperti ayahnya sendiri.
Untuk sekedar informasi, negara Kuba dikenal sebagai negara yang tegas dalam menghukum para pemilik narkoba. Mereka menyebar dokter dan relawan kemanusiaan bagi yang membutuhkannya.
”Dia membuka pintu Kuba untuk saya ketika klinik-klinik di negara saya menutup pintunya, karena mereka tidak ingin kematian Maradona ada di tangan mereka,” kata Maradona seperti di lansir Reuters, Minggu (27/11/16).
Castro kerap memanggil Maradona saat hari masih pagi. Mereka berbincang tentang politik atau olahraga. Castro juga mendorong agar Maradona pulih sempurna.
“Dia bilang, saya bisa melakukannya dan saya telah melakukannya. Dan disinilah saya sekarang, berbicara tentang dia,” ujar Maradona.
Dan Sabtu tanggal 26/11/2016 kemarin, Castro menghembuskan nafas terakhirnya di usia 90 tahun. Maradona pun sangat berduka. Dia mengatakan kematian Castro sangat mengejutkan bagi dirinya.
“Saya menangis tek terkendali. Setelah ayah saya, itu adalah kesedihan terdalam yang juga saya rasakan,” ucap Maradona.